Ibu Bidan, Sigap dalam Keadaan Darurat Selamatkan Ibu dan Bayinya

13-17 November 2019, Dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan. Bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir merupakan ujung tombak dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Hal ini karena bidan tidak hanya bekerja di rumah sakit atau puskesmas, melainkan juga langsung memberikan pelayanan di tengah-tengah masyarakat dan berada di garis depan pelayanan.

Keadaaan gawat darurat yang mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayi baru lahir seringkali dihadapi oleh bidan saat memberikan pelayanan. Oleh karena itu penting sekali bagi bidan untuk mengenali keadaan gawat darurat yang dihadapinya dan memberikan penanganan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya. Dalam rangka memfasilitasi tujuan tersebut, Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan UMPP bekerja sama dengan Medical Service & Training 119 Jakarta menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal (PPGDON).

Kegiatan dilakukan di Kampus I Fakultas Ilmu Kesehatan UMPP, di Jl,Raya Pekajangan No.87 Pekajangan pada tanggal 13-17 November 2019.

Kegiatan pelatihan diselenggarakan dengan metode teori di kelas, praktik di laboratorium dan praktik simulasi penanganan kegwatdaruratan maternal neonatal. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 107 peserta yang terbagi menjadi tiga kelas. Peserta merupakan tenaga profesi bidan yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, klinik dan freshgraduate. Pemateri dalam pelatihan ini adalah dokter spesialis obstetric dan ginekologi, dokter spesialis anak, dokter spesialis jantung paru, spesialis anestesi, bidan dan organisasi Ikatan Bidan Indonesia.

Kutipan Al-Quran :

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (12). Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)(13). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik (14). (QS. Al-Mu’minun : 12 – 14)

Berita Lain