GENERASI MILENIAL HEBAT, TANPA HIV AIDS

PIKMA SAHABAT Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan menggelar Seminar Regional Hari AIDS Sedunia, di Aula Kampus 1 FEB UMPP, Sabtu (14/12/2019).

Ketua Panitia, Ma’rufatun Khasanah mengatakan remaja dengan segaja dinamikanya adalah generasi penerus yang kedepannya sangat menentukan akan kemana nasib suatu bangsa. Jika remaja saat ini sudah paham tentang HIV AIDS maka kedepannya mereka juga akan bisa menentukan langkah apa yang perlu diambil dalam dalam proses pencegahan HIV AIDS sesuai kondisi kondisi yang berkembang. Sedangkan Achmad Yani selaku Keta Umum PIKMA Sahabat berharap dengan adanya Seminar ini, dapat mengedukasi kita semua akan bahaya HIV AIDS.

Selanjutnya yaitu sambutan dari Wakil Presiden Mahsiswa Universitas Muhammadiyah Pekalongan, yang berbicara mengenai pentingnya pelajaran diluar kelas, di luar kelas kita bisa mendapatkan banyak pelajaran hidup, pelajaran pengenai lingkungan luar,

Sementara pemateri pertama, Ahmad Khoirul Abid Duta GenRe Jawa Tengah 2018, memaparkan bahwa HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Perbedaan HIV dan AID yaitu, jik HIV adalah virusnya, sedangkan AIDS adalah gejala-gejala penyakitnya. Media penularan HIV diantaranya adalah darah, cairan vagina, penggunaann jarum suntik secara bersamaan. Selain itu, Menurut penelitian, Jateng mendudukiu peringkat ke-5vdengan terdapat sekitar 269 kasus HIV/AIDS, dengan presentase sebanyak 50% nya adalah pemuda/remaja. Dan sebanyak 1700 pelajar Jateng telah mengidap HIV/AIDS.

Sebagai penyegaran, penyampaian antara pemateri I dan pemateri II diselingi Stand UP Comedy oleh  Komika dari Komunitas Stand Up Comedy Pekalongan, Abil Arzaqi.

Pemateri II, Bapak Fadli Hudaya, Dosen UMPP , menyampaikan perihal Kebijakan Pemerintah terhadap masalah HIV AIDS. Jelasnya, Penderita HIV AIDS belum menurun secara signifikan. 327.220 ODHA menurut rumah cemara, dkk. Sosalisasi belum menurunkan HIV secara signifikan. Hal tersebut disebabkan oleh sistem kehidupan yang salah, yaitu sistem sekuler, karena agama sebagai ritual bukan sebagai aturan hidup.

Kutipan Al-Quran :

Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh. (QS. Fussilat: 44).

Berita Lain