Menari di Atas Harapan: Perkembangan dan Masa Depan Balet di Indonesia

Monday, 03 November 2025

Oleh G, Nuari Panggraita, M.Pd

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP)

Setiap tanggal 29 April, dunia menandai World Ballet Day atau Hari Balet Sedunia, sebuah perayaan bagi keindahan, dedikasi, dan disiplin seni tari yang telah memikat hati manusia selama berabad-abad. Di balik gerakan anggun dan kostum megah, balet menyimpan nilai-nilai mendalam tentang kerja keras, keseimbangan, dan ekspresi diri. Di Indonesia, balet telah mengalami perjalanan panjang dari seni yang dahulu dianggap elitis menjadi bagian penting dari perkembangan seni pertunjukan dan pendidikan karakter anak.

Sejarah dan Perkembangan Balet di Indonesia

Balet mulai dikenal di Indonesia pada masa kolonial Belanda, ketika beberapa sekolah tari Eropa memperkenalkan bentuk seni ini kepada masyarakat kalangan atas di Batavia dan Bandung. Namun, perkembangan balet secara signifikan baru terlihat setelah masa kemerdekaan, ketika muncul sekolah-sekolah balet swasta yang didirikan oleh para guru berlatih di luar negeri. Tokoh-tokoh seperti Nanny S. Soetarjo dan Marlupi Sijangga menjadi pionir dalam memperkenalkan metode pengajaran balet klasik yang terstruktur kepada generasi muda Indonesia.

Pada era 1980-an hingga 1990-an, balet mulai diterima lebih luas berkat berbagai pertunjukan publik, kompetisi tari, dan munculnya sekolah-sekolah balet di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Kehadiran balet tidak lagi dianggap hanya untuk kalangan tertentu, melainkan sebagai salah satu kegiatan seni dan olahraga yang mendukung tumbuh kembang anak. Kini, dengan semakin banyaknya akademi dan komunitas balet yang bermunculan, balet di Indonesia telah menjadi bagian dari gaya hidup seni yang inklusif dan berorientasi pada pendidikan karakter.

Balet dan Tumbuh Kembang Anak

Bagi anak-anak, balet bukan sekadar latihan menari, melainkan sarana untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam pendidikan dan kehidupan. Melalui latihan rutin, anak belajar tentang disiplin, ketekunan, dan kesabaran — nilai-nilai yang juga menjadi dasar keberhasilan dalam bidang akademik. Gerakan balet yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi juga membantu perkembangan motorik halus dan kasar, meningkatkan konsentrasi, serta melatih kemampuan berpikir spasial.

Selain itu, balet mengajarkan anak tentang seni dan keindahan. Dalam setiap gerakannya, ada pelajaran tentang ekspresi emosi dan empati. Ketika anak tampil di atas panggung, mereka belajar mengelola rasa gugup, membangun kepercayaan diri, serta bekerja sama dengan teman-teman dalam koreografi kelompok. Inilah bentuk pendidikan karakter yang tak tertulis, di mana anak belajar menghargai proses, bukan hanya hasil akhir.

Lebih jauh lagi, balet juga berperan dalam pembentukan mental positif anak. Di tengah dunia yang serba cepat dan kompetitif, latihan balet memberikan ruang bagi anak untuk beristirahat dari tekanan akademik dan menyalurkan energi secara kreatif. Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak yang aktif dalam kegiatan seni memiliki kemampuan sosial yang lebih baik dan lebih mampu mengatur emosi dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Arah Pandangan Perkembangan Balet di Indonesia

Memasuki abad ke-21, arah perkembangan balet di Indonesia semakin menjanjikan. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya seni, balet kini tidak hanya hadir di panggung teater, tetapi juga menjangkau ruang digital melalui media sosial dan platform daring. Generasi muda penari Indonesia telah mulai berkiprah di tingkat internasional, menampilkan karya dengan sentuhan budaya lokal yang unik.

Pemerintah dan lembaga pendidikan mulai melihat potensi besar seni tari, termasuk balet, sebagai bagian dari kurikulum penguatan karakter. Beberapa sekolah dan universitas seni telah membuka jurusan tari dengan program yang mencakup balet klasik dan kontemporer. Dukungan dari komunitas, sponsor, serta media juga memperkuat posisi balet sebagai seni yang relevan dan adaptif terhadap zaman.

Ke depan, harapannya balet di Indonesia tidak hanya menjadi bentuk hiburan, tetapi juga wahana pembentukan jati diri dan budaya bangsa. Kolaborasi antara koreografer lokal dan internasional dapat melahirkan karya balet yang khas Indonesia — karya yang menggabungkan teknik klasik dengan kekayaan gerak tradisional Nusantara. Dengan semangat dan dedikasi para pengajar, penari, dan pecinta seni, masa depan balet di Indonesia tampak penuh harapan: menari di atas landasan budaya, disiplin, dan cinta terhadap keindahan.

G, Nuari Panggraita, M.Pd (Dosen Penjas UMPP)