Kontribusi Islam pada Kemajuan Ilmu Pengetahuan dalam Pengembangan Aplikasi Mobile Pemantauan Terapi Obat Diabetes Melitus oleh Apoteker
Friday, 05 December 2025
Pekalongan - Melalui ilmu, seorang muslim dapat meningkatkan pengetahuannya tentang Allah, membantu mengembangkan masyarakat Islam dan merealisasikan tujuan-tujuannya secara efektif, membimbing orang lain dalam melakukan pengabdian kepada Allah, dan dapat memecahkan berbagai masalah masyarakat manusia.
Dalam Islam ditegaskan bahwa orang muslim harus menuntut ilmu yang berguna dan melarang mencari ilmu yang bahayanya lebih besar dari manfaatnya. Agama Islam memberi tekanan yang sangat besar kepada masalah ilmu. Kata al-‘ilm dalam Al-Qur’an muncul sebanyak 780 kali. QS Az-Zumar: 9 yang artinya “Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”. Hal ini diartikan bahwa tidak sama antara orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu.
Menurut Imam Abu Rajab al-Hambali yaitu “ilmu yang bermanfaat adalah yang dipelajari dengan seksama dari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah, serta berusaha memahami kandungan maknanya”. Ilmu tersebut masuk (dan menetap) ke dalam relung hati, yang kemudian melahirkan rasa tenang, takut, tunduk, merendahkan dan mengakui kelemahan diri di hadapan Allah Ta’ala. Untuk itu setiap muslim wajib mempelajari ilmu untuk sebagai upaya mendukung kebutuhan dalam kehidupannya.
Salah satu bentuk kontribusi tersebut tampak dalam pengembangan aplikasi mobile untuk pemantauan terapi obat diabetes melitus oleh apoteker. Pasien diabetes membutuhkan pemantauan ketat terhadap penggunaan obat, gaya hidup, dan kontrol gula darah. Sehingga, inovasi teknologi digital sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien yang lebih baik. Prinsip-prinsip ilmiah yang berkembang pada masa peradaban Islam seperti evidence-based practice, observasi klinis, dan pencatatan medis sistematis menjadi landasan filosofis bagi pendekatan teknologi kesehatan saat ini.
Aplikasi mobile pemantauan terapi diabetes yang dikembangkan apoteker merupakan wujud modern dari semangat intelektual seorang muslim dengan menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kepedulian kemanusiaan. Aplikasi memuat fitur pengingat minum obat, pencatatan kadar gula darah, edukasi obat, deteksi interaksi obat, dan konsultasi langsung dengan apoteker. Melalui aplikasi, pasien diharapkan dapat lebih patuh, terkontrol, dan teredukasi dalam menjalani terapi. Pada saat yang sama, apoteker dapat memantau data pasien secara real-time untuk mengambil keputusan klinis yang lebih tepat.
Melalui pemanfaatan teknologi, spirit keilmuan dan kemanusiaan yang pernah diwujudkan oleh para ilmuwan muslim terdahulu dapat terus hidup, memberi manfaat, mencegah mudarat, dan membawa kemajuan bagi kesehatan masyarakat. Dengan demikian, kontribusi Islam terhadap ilmu pengetahuan bukan hanya sejarah, tetapi terus berkembang hingga hari ini. Aplikasi mobile pemantauan terapi obat diabetes adalah salah satu bukti nyata bahwa nilai-nilai itu tetap relevan dan produktif. Beberapa contoh pemanfaatan teknologi digital yang berkaitan dengan diabetes, seperti aplikasi Nutri Diabetic Care, e-Diary DM, Teman DM, DM Calendar App dan Salam Sehat dapat meningkatkan self-care, self efficacy, dan kepatuhan terhadap pengobatan dan diet dapat meningkatkan kesadaran (awareness) dalam pengelolaan penyakit diabetes melitus.
Kontributor:
Ainun Muthoharoh
(Mahasiswa Program Studi Ilmu Farmasi Program Doktor UAD / Dosen UMPP).
Referensi:
Soelaiman, Darwis A. (2019). Filsafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat dan Islam. Bandar Publishing.
Maiisyah, P. A., Ikawati, Z., & Zainal, Z. A. (2021). Smartphone Application for Diabetes in Indonesia: A Narrative Review. Research Journal of Pharmacy and Technology, 14(7), 3955–3960. https://doi.org/10.52711/0974-360X.2021.00686