Ketika Fiksi Berjumpa realitas Politik
Wednesday, 17 September 2025
Dalam dunia modern, simbolisme memainkan peran krusial dalam gerakan sosial dan politik. Berbagai objek, dari bunga hingga bendera, telah digunakan untuk menyampaikan pesan, menyatukan massa, dan menentang otoritas. Fenomena menarik yang muncul beberapa waktu belakangan ini adalah penggunaan bendera kru Topi Jerami dari serial anime populer "One Piece" sebagai simbol protes. Awalnya hanya dikenal sebagai hiburan, bendera ini kini berevolusi menjadi lambang perlawanan, terutama dalam konteks perjuangan demokrasi." Bendera bajak laut Topi Jerami, yang menampilkan tengkorak dengan topi jerami ikonisnya, adalah simbol kebebasan, petualangan, dan persahabatan dalam dunia manga dan anime "One Piece" karya Eiichiro Oda. Di balik visualnya yang sederhana, bendera ini merepresentasikan perjuangan para karakternya melawan ketidakadilan, korupsi, dan sistem kekuasaan yang opresif. Kapten Monkey D. Luffy dan krunya berlayar untuk mencari kebebasan mutlak, menolak tunduk pada Pemerintah Dunia yang korup.
Transformasi bendera "One Piece" menjadi simbol protes dapat dilihat dalam beberapa gerakan pro-demokrasi di Asia, terutama di Thailand. Pada tahun 2020, saat demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi monarki dan pemerintahan, bendera ini mulai muncul di antara kerumunan. Para pengunjuk rasa mengibarkannya bersama bendera nasional dan spanduk lainnya, mengirimkan pesan bahwa mereka adalah "bajak laut" yang berjuang untuk keadilan dan kebebasan. Efektivitas bendera "One Piece" sebagai simbol protes terletak pada beberapa faktor: Identitas Bersama: Serial ini memiliki basis penggemar global yang sangat besar. Menggunakan simbol dari "One Piece" menciptakan rasa solidaritas dan identitas bersama di antara para pengunjuk rasa, terlepas dari latar belakang sosial atau politik mereka Di Indonesia aksi bendera ini terlihat pada aksi besar menentang DPR RI dan menuntut Pengesahan RUU Perampasan asset sebagai senjata menekan korupsi . Pesan yang Jelas: Bendera ini secara inheren mewakili perjuangan melawan tirani dan pencarian kebebasan Namun diantara aksi masa tetap tidak meninggalkan sang dwi warna yaitu merah putih, artinya mereka sangat paham dan mengerti bahwa merah putih adalah saty – satunya bendera negara yang mereka cintai dan merekapun tidak ingin berganti negara maupun dbendera pusaka namun hanya memprotes para elit penguasa yang mengatasnamakan rakyat untuk korupsi. Ini adalah pesan yang universal dan mudah dipahami, tidak memerlukan penjelasan yang rumit.Resonansi Emosional: Bagi para penggemar, bendera ini membangkitkan nostalgia dan ikatan emosional yang kuat. Mengibarkannya di tengah protes tidak hanya menjadi tindakan politik, tetapi juga pernyataan pribadi yang penuh makna.
Meskipun Sibolisasi ini mirip diberbagai negara yang menyuarakan protes terhadap Lembaga perwakilan namun hasil di beberapa negara serta penaganannya berbeda-beda, DiIndonesia penggunaan bedera ini dilarang jkeras dengan ancaman menyamakan dengan aksi makar, sesuai UU no 24 tahun 2009.padahal dalam beberapa kesempatan seringkali kita melihat di sebuah pertandingan bola adanya bendera sporter, pada konser music adanga bendera komunitas serta pertemuan organisasi ada bendera dan panji organisasi tersebut.
Sebenarnya ketakutan makar tersebut adalah sesuatu yang berlebihan dikarenakan ketakutan dominasi politik yang biasa di genggam oleh penguasa selama ini kemudian dicoba diprotes oleh para generasi milinial yang merupakan populasi terbesar dari suara pemilu saat ini. Aksi massa yang sempat merebak antara Indonesia dan Nepal membuahkan hasil yang berbeda diindonesia evektifitasnya hanya sebagian sementara Nepal berhasil menggulingkan rejim. Kenapa hal ini terjadi Nampak untu Nepal Gerakan ini lebih murni dan lebih sesuai dengan karakter one peace sebenarnya, hal ini tercermin saat masa berhasil menerobos Gedung penguasa mereka membongkar brankas uang dan menyebarkanya ke jalanan dari lantai atas dan tampak masa demo acuh dengan uang tersebut dikarenakan tujuan utama aksi mereka adalah memprotes pemerintahan korup bukan merampas uang.
Hal ini berbeda dengan indosnesiua yang banyak diwarnai aksi penjarahan terhadap beberapa barang dan fasilitas umum yang berakhir dengan tujuan menjual demi mendapatkan uang . sehingga tujuan utama dari aksi ini gagal mendapatkan dukungan masyarakat apalagi dalam aksinya disinyalir terpengaruh minuman keras. Jalan Panjang mendapatkan kemapanan berfikir tentang demokrasi sebagai pilihan mayoritas rakyat Indonesia akan terus menjadi wacana sesuai dinamika politik Indonesia berkembang baik dilingkungan internal maupun didunia intetrnasional dan semoga protes tersebut menjadi pengingat bagi para elit penguasa bahwa prilaku mereka diawasi oleh rakyat, dan pada titik tetrtentu rakyat akan melawan dominasi kekuasan jika dianggap tidan adil. Sebgaimana tokoh oposisi Myanmar pernah berkata “ Tidak mudah suatu bangsa melepaskan diri dari racun ketakutan yang telah mengakar namun keberanian akan bangkit karena takut bukanlah sifat manusia yang beradab” (Aung san Su Kyi).
Referensi
From Pirates to Protesters: 'One Piece' Fans and the Fight for Democracy" - The Washington Post
How 'One Piece' Became a Symbol of Protest in Thailand" - Coconuts Bangkok
The Role of Anime and Manga in Political Protest" - The Diplomat
Undang-undang Ri No 24 tahun 2009 tentang Bendera,Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan

